Search This Blog

Monday, 11 July 2016

Permainan Tradisional Anak-Anak yang Semakin Hilang bag 2

Permainan Tradisional Anak-Anak yang Semakin Hilang

 bagian - 2

Permainan Tradisional Anak-Anak yang Semakin Hilang bag 2
ini adalah Tulisan lanjutan dari tulisan yang terdahulu yaitu permainan tradisional anak-anak yang semakin hilang,,,yukk di simak!!
 

4. Petak umpet (delikan)

                Permainan petak umpet adalah permainan yang banyak diamainkan oleh anak-anak di Indonesia baik di desa maupun di kota. Sebelum memainkan permainan ini, kita harus menentukan batasan-batasan atau daerah yang diperbolehkan untuk bersembunyi. Kenapa harus dibatasi? Karena jika tidak dibatasi akan sangat sulit mencari teman yang sedang bersembunyi dan agar mereka tidak  bersembunyi dari tempat yang jauh. Lalu, setiap pemain harus melakukan undian untuk menentukan siapa yang berjaga. Pemain yang berjaga lalu menutup mata dan  menghitung sampai sepuluh, jumlah hitungan adalah sesuai kesepakatan para pemain, hal ini dilakukan  untuk memberi kesempatan teman yang lain bersembunyi. Setelah menghitung hingga akhir pemain yang berjaga bersiap-siap mencari teman yang bersembunyi. Jika dia menemukan teman yang bersembunyi maka teman yang ditemukan tersebut  akan menjadi tawanan. Kemudian pemain yang berjaga akan mencari lagi pemain yang bersembunyi. Jika pemain yang bersembunyi dapat menyentuh pos jaga, maka tawanan bebas dan bisa bersembunyi lagi Tetapi  jika penjaga bisa menemukan semua teman yang bersembunyi maka akan dilakukan undian lagi untuk menentukan pemain yang berjaga.

5. Gasing

                Mainan ini sangat populer pada era-nya. Sampai-sampai ada film kartun tentang gasing yang di produksi oleh Negara Jepang. Pada zaman dahulu gasing dibuat dari kayu dengan bentuk bulat dan lancip pada bagian bawah. Pada bagian bawah diberi paku atau semacam besi kecil yang berfungsi berputar saat dilempar ke tanah. Pada permainan ini membutuhkan keterampilan dalam memutar keseimbangan gasing saat berada di tanah. Gasing akan diikat pada kepala dengan tali dan dilempar ke tanah agar gasing berputar dengan seimbang. Dalam permainan ini gasing yang paling lama berputar ditanah adalah pemenangnya. Terkadang anak-anak juga bereksperimen dengan memutarkan gasing pada tanggannya. Namun, pada era modern gasing dibuat dari bahan plastik yang ringan dan mudah banyak dijual di took mainan anak-anak.

6. Dakon/Congklak

                Banyak orang bilang dakon adalah permainan yang sangat mudah. Eitssss….jangan meremehkan dahulu permainan satu ini. Oke…memainkan congklak memang mudah tetapi untuk menang permainan ini kamu harus memiliki kemampuan berhitung dan analisis yang hebat. Dalam permainan congklak ini kita memiliki misi mengumpulkan buah atau biji ke dalam lumbung kita. Caranya adalah dalam papan congklak akan terdapat lubang-lubang. Pada permualaan permainan lubang-lubang tersebut di isi buah atau biji sama rata. Kemudian tugas pemain adalah membagi satu persatu buah atau biji tersebut ke dalam lubang dan menyimpaanya dalam lumbung. Dalam membagi buah atau biji, para pemain harus cerdik dalam menghitung dan memilih jumlah biji yang akan di putar. Jika kamu salah memperkirakan jumlah biji yang akan kamu putarkan maka kamu akan kalah. Not simple kan!!!!!!

7. Gedrik/Engklek

                Mari kita melompat-lompat yeeeeee, hahahahahaha. Yup kita akan bermain gedrik (sebutan di kampungku) di daerah lain permainan ini sering di sebut dengan engklek. Zaman dahulu anak-anak putri dirumahku sangat suka memainkan permainan ini. Cara bermainnya adalah, dengan cara membuat kotak-kotak berbentuk seperti tangga dan biasanya ada setengah lingkaran di atasnya atau sering disebut dengan gunung. Lalu, setiap pemain harus memiliki gaco (yaitu berupa potongan genteng atau keramik) gaco ini akan digunakan sebagai tanda para pemain sudah sampai ditingkat mana permainan mereka. Pemain yang bisa mnyelesaikan tingkatanya sampai atas maka dia akan mendapat tanah. Tanah tersebut merupakan keuntungan bagi pemain yang mendapatkannya. Pemain lawan tidak boleh melewati tanah pemain lawan maka pemain lawan harus melompat sangat jauh untuk melanjutkan permainan untuk mendapatkan tanah. Menyenagkan bukan permainan ini.

8. Layangan /Layang-layang

                Permainan terakhir yang akan saya bahas adalah layangan/Layang-layang. Permainan inilah yang membuat saya tiap sore harus mendengarkan omelan dari ibuku karena baju kotor yang berlumpur dan pulang saat maghrib, hehehehe. Sampai sekarang permainan ini masih banyak dimainkan oleh anak-anak dikampung. Saya yakin semua anak-anak cowok akan sangat merindukan permainan ini. Selain permainannya menyenagkan, hal yang membuat permainan ini sangat dirindukan adalah ketika kita berlarian mengejar memperebutkan layangan putus. Berjibaku, berlari-lari, menerobos padi-padian sampai dimarahi si empunya sawah. Bukan harga layangan yang dicari melainkan harga dari memperebutkan layangan dan menjadi pemenang dalam memenangkan layangan yang menjadi hal berharga, tak ternilai dengan apapun. 

Rasanya,  jika diingat semua permainan-permainan  ini sangat jarang dimainkan oleh generasi kita sekarang. Semoga saja permainan ini tidak akan punah, karena semua permainan di atas bukan hanya sekadar permainan tetapi di dalamya terkkandung banyak pelajaran yang bisa menjadikan generasi tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang lebih baik dalam segala hal.
 

No comments:

Post a Comment