Permainan Tradisional Anak-Anak yang Semakin Hilang
bagian - 2
ini adalah Tulisan lanjutan dari tulisan yang terdahulu yaitu permainan tradisional anak-anak yang semakin hilang,,,yukk di simak!!
4. Petak umpet (delikan)
Permainan
petak umpet adalah permainan yang banyak diamainkan oleh anak-anak di Indonesia
baik di desa maupun di kota. Sebelum memainkan permainan ini, kita harus
menentukan batasan-batasan atau daerah yang diperbolehkan untuk bersembunyi. Kenapa
harus dibatasi? Karena jika tidak dibatasi akan sangat sulit mencari teman yang
sedang bersembunyi dan agar mereka tidak bersembunyi dari tempat yang jauh. Lalu,
setiap pemain harus melakukan undian untuk menentukan siapa yang berjaga. Pemain
yang berjaga lalu menutup mata dan menghitung sampai sepuluh, jumlah hitungan
adalah sesuai kesepakatan para pemain, hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan teman yang lain
bersembunyi. Setelah menghitung hingga akhir pemain yang berjaga bersiap-siap
mencari teman yang bersembunyi. Jika dia menemukan teman yang bersembunyi maka
teman yang ditemukan tersebut akan
menjadi tawanan. Kemudian pemain yang berjaga akan mencari lagi pemain yang
bersembunyi. Jika pemain yang bersembunyi dapat menyentuh pos jaga, maka
tawanan bebas dan bisa bersembunyi lagi Tetapi jika penjaga bisa menemukan semua teman yang
bersembunyi maka akan dilakukan undian lagi untuk menentukan pemain yang
berjaga.
5. Gasing
Mainan
ini sangat populer pada era-nya. Sampai-sampai ada film kartun tentang gasing
yang di produksi oleh Negara Jepang. Pada zaman dahulu gasing dibuat dari kayu
dengan bentuk bulat dan lancip pada bagian bawah. Pada bagian bawah diberi paku
atau semacam besi kecil yang berfungsi berputar saat dilempar ke tanah. Pada permainan
ini membutuhkan keterampilan dalam memutar keseimbangan gasing saat berada di
tanah. Gasing akan diikat pada kepala dengan tali dan dilempar ke tanah agar
gasing berputar dengan seimbang. Dalam permainan ini gasing yang paling lama
berputar ditanah adalah pemenangnya. Terkadang anak-anak juga bereksperimen
dengan memutarkan gasing pada tanggannya. Namun, pada era modern gasing dibuat
dari bahan plastik yang ringan dan mudah banyak dijual di took mainan
anak-anak.
6. Dakon/Congklak
Banyak orang
bilang dakon adalah permainan yang sangat mudah. Eitssss….jangan meremehkan
dahulu permainan satu ini. Oke…memainkan congklak memang mudah tetapi untuk
menang permainan ini kamu harus memiliki kemampuan berhitung dan analisis yang
hebat. Dalam permainan congklak ini kita memiliki misi mengumpulkan buah atau
biji ke dalam lumbung kita. Caranya adalah dalam papan congklak akan terdapat
lubang-lubang. Pada permualaan permainan lubang-lubang tersebut di isi buah
atau biji sama rata. Kemudian tugas pemain adalah membagi satu persatu buah
atau biji tersebut ke dalam lubang dan menyimpaanya dalam lumbung. Dalam
membagi buah atau biji, para pemain harus cerdik dalam menghitung dan memilih
jumlah biji yang akan di putar. Jika kamu salah memperkirakan jumlah biji yang
akan kamu putarkan maka kamu akan kalah. Not simple kan!!!!!!
7. Gedrik/Engklek
Mari
kita melompat-lompat yeeeeee, hahahahahaha. Yup kita akan bermain gedrik (sebutan
di kampungku) di daerah lain permainan ini sering di sebut dengan engklek. Zaman
dahulu anak-anak putri dirumahku sangat suka memainkan permainan ini. Cara bermainnya
adalah, dengan cara membuat kotak-kotak berbentuk seperti tangga dan biasanya
ada setengah lingkaran di atasnya atau sering disebut dengan gunung. Lalu, setiap
pemain harus memiliki gaco (yaitu berupa potongan genteng atau keramik) gaco
ini akan digunakan sebagai tanda para pemain sudah sampai ditingkat mana
permainan mereka. Pemain yang bisa mnyelesaikan tingkatanya sampai atas maka
dia akan mendapat tanah. Tanah tersebut merupakan keuntungan bagi pemain yang
mendapatkannya. Pemain lawan tidak boleh melewati tanah pemain lawan maka
pemain lawan harus melompat sangat jauh untuk melanjutkan permainan untuk
mendapatkan tanah. Menyenagkan bukan permainan ini.
8. Layangan /Layang-layang
Permainan
terakhir yang akan saya bahas adalah layangan/Layang-layang. Permainan inilah
yang membuat saya tiap sore harus mendengarkan omelan dari ibuku karena baju
kotor yang berlumpur dan pulang saat maghrib, hehehehe. Sampai sekarang
permainan ini masih banyak dimainkan oleh anak-anak dikampung. Saya yakin semua
anak-anak cowok akan sangat merindukan permainan ini. Selain permainannya
menyenagkan, hal yang membuat permainan ini sangat dirindukan adalah ketika
kita berlarian mengejar memperebutkan layangan putus. Berjibaku, berlari-lari,
menerobos padi-padian sampai dimarahi si empunya sawah. Bukan harga layangan
yang dicari melainkan harga dari memperebutkan layangan dan menjadi pemenang
dalam memenangkan layangan yang menjadi hal berharga, tak ternilai dengan
apapun.
Rasanya, jika diingat
semua permainan-permainan ini sangat
jarang dimainkan oleh generasi kita sekarang. Semoga saja permainan ini tidak
akan punah, karena semua permainan di atas bukan hanya sekadar permainan tetapi
di dalamya terkkandung banyak pelajaran yang bisa menjadikan generasi tumbuh
dan berkembang menjadi generasi yang lebih baik dalam segala hal.
No comments:
Post a Comment