4 Cara untuk Menumbuhkan Perilaku Santun pada Anak
Terapkan 4 hal ini pada anak untuk menumbuhkan perilaku santun pada anak
1. Saling menghormati dan menghargai.
Sikap saling menghormati dan menghargai bisa di tumbuhkan melalui
pergaulan Misalnya, saat anak berkunjung ke rumah teman diajarkan mengetuk
pintu dan mengucap salam. Tidak boleh masuk rumah orang lain tanpa seizin
pemilik rumah. Dalam bermain anak diajarkan tidak membeda-bedakan kawan
bermain, entah itu agama, ras, suku ataupun bangsa. Selalu diajarkan berkata dengan baik dengan kawan dan orang
yang lebih tua. Hal-hal di atas akan
lebih mendorong anak cepat memahami makna dari rasa saling menghormati dan
menghargai karena mereka belajar langsung dari pengalaman.
2. Membiasakan berterima kasih.
Terima kasih merupakan ucapan penghargaan yang diberikan kepada orang
lain, dengan perkataan tersebut orang yang mendengar akan merasa dihargai dan
merasa terhormat. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih merupakan dasar
penting dalam sikap menghargai orang lain. Anak-anak bisa diajarkan membiasakan
sikap ini tatkala ia mendapat hadiah dari orang tua, ketika ia dipinjami
sesuatu oleh kawannya hal ini akan mampu membuat anak termotivasi berbuat yang lebih baik lagi. Yang tak kalah penting adalah mengajarkan anak berterima
kasih kepada orang yang telah membantu kita.
3. Membiasakan meminta maaf
Membiasakan meminta maaf berarti mengajarkan anak untuk bertanggung
jawab. Menanggung semua akibat dari tindakan yang dia lakukan. Meminta maaf
terkesan sangat sulit karena bagi beberapa orang meminta maaf berarti
membuat harga diri kita menjadi rendah.
Padahal justru sebaliknya dengan meminta maaf berarti telah menumbuhkan
kebesaran dan kekuatan hati kita.
4. Menumbuhkan empati
Empati berarti dapat memosisikan diri dalam keadaan orang lain. Dalam
arti lain dapat disebutkan bagaimana jika kita dalam posisi orang tersebut
(saat sedih ataupun senang). Menanamkan empati akan membuat anak tidak akan
berbuat semena-semena kepada orang lain. Contohnya, jika anak berbuat salah
dengan memukul kawannya, maka katakanlah pada anak tersebut “Bagaimana jika
kamu dalam posisi anak tersebut” maka anak akan membayangkan bahwa perbuataanya
itu salah dan membuat orang lain tersakiti. Empati membuat hatinya tergerak dan
peka terhadap lingkungan. Hatinya akan tergerak membantu sesama, dan akhirnya
melahirkan solidaritas dalam diri anak.
Pelajaran
dan pengalaman yang sudah menjadi kebiasaan pada anak akan terbawa hingga ia
dewasa. Pendidikan moral yang baik akan menghasilkan generasi yang santun dan
berperilaku terpuji. Semoga generasi yang akan datang menjadi generasi yang mampu mencerminkan budaya asli indonesia yang penuh kesanyunan dan keramah tamahan.
No comments:
Post a Comment