Search This Blog

Friday, 10 June 2016

Bangsa yang Kehilangan Gelar "Sopan Santun"

Bangsa yang Kehilangan Gelar

 "Sopan Santun"

Jangan salahkan Globalisasi yang datang dengan cepat kemudian menggerus jati diri bangsa. Jangan salahkan pula demokrasi yang memberikan banyak kebebasan pada setiap orang. Orang jadi berhak ini, berhak itu dan diperbolehkan ini, dan diperbolehkan itu. Zaman Globalisasi yang membebaskan berdemokrasi telah banyak mengubah jati diri bangsa.
            Ketika saya masih kecil, sewaktu di sekolah  saya diajarkan bahwa salah satu julukan dari negara kita adalah Negara yang santun dan berbudi luhur. Bukan hanya sekadar omong kosong, tetapi ini kenyataan. Pasalnya, setiap wisatawan  asing yang datang ke Indonesia selalu memberikan kesan bahwa Negara kita adalah Negara yang santun dan berbudi luhur, penuh keramah tamahan dan sangat dihargai bangsa asing. Pertanyaanya masihkah kita menjadi Negara yang santun dan dihargai oleh bangsa asing?
            Sekarang kita analisis untuk menjawab pertanyaan diatas. Pada masa orde lama ataupun orde baru, bangsa kita masih dikenal sebagai bangsa yang penuh sopan dan santun. Penuh dengan keramah tamahan, bukan hanya pada wisatawan asing, tetapi juga pada sesama warga.  Kala itu bangsa kita identik sebagai bangsa yang ramah dan santun. Tetapi saat ini, seolah-olah semua gelar kebaikan yang diberikan kepada Negara  kita seolah-olah terkikis hilang dan tak berbekas.
            Pada masa orde baru merupakan awal dimana globalisasi mulai tumbuh di negar kita. Hal-hal baru mulai masuk ke dalam negar kita, pembangunan dari segala sektor membawa banyak perubahan pada Negara kita. Setiap perubahan yang terjadi akibat globalisasi dan pembangunan berdampak pada dua sisi, sisi positif dan sisi negatif.
            Kalau kita lihat di era orde baru, pertumbuhan yang pesat memang banyak merubah karakter bangsa. Akan tetapi, pada masa ini pemerintah sangan ketat dalam segala hal, menjadikan Negara kita masih dalam level aman, artinya kesantunan Negara kita masih dalam level aman. Terbukti julukan Negara yang santun dan ramah masih melekat pada Negara kita. Peran pemerintah dalam menjaga jati diri bangsa sebagai Negara yang santun dan ramah memang sangat penting.
            Sekarang kita lihat di era reformasi dan demokrasi. Pada saat jatuhnya rezim orde baru semua orang menginginkan reformasi, yaitu era perubahan. Perubahan dari setiap kekangan yang dilakukan pada masa orde baru dirombak melalui perubahan. Jika saya bisa definisikan seperti ini, kita sudah lama terpenjara dengan banyak aturan oleh rezim orde baru. Orde baru tidak banyak memberikan kebebasan pada setiap masyarakat untuk melakukan hal yang diinginkannya. Orde baru tumbang, berarti kebebasan telah datang. Bebas melakukan perubahan yang tidak pernah bisa dilakukan di masa orde baru. Merdeka untuk kedua kalinya, merdeka dari pikiran dan hasrat berkreasi dan kreativitas, dan dampaknya adalah banyak norma-norma yang diabakan dan dilanggar demi suatu kebebasan. Salah satu dampaknya adalah hilangnya sikap dan sifat menghargai antarsesama, nilai sosial terabaikan demi kepuasan mencapai suatu perubahan dan kebebasan.

No comments:

Post a Comment