Sajak Telat 3 Bulan
Dengan sangat lirih ia berbisik padaku
Rasanya anginpun tak boleh mendengar kata ini...
Lalu aku dengan jeli memperhatikan wajahnya yang mulai
sendu...lalu air matanya
Keluar...tik...tik...tik...menetes perlahan, ada kata yang
belum sempat terucap dari mulutnya,,,
Air mata itu mendahului.
Ia tarik panjang lagi napasnya berusaha untuk
kuat,,,napasnya terdengar laju saat ia mendekati
Telingaku,,,dan sebenarnya aku
sangat paham apa yang dirasakanya,,,wajarlah usianya baru belasan
tahun,,,saat aku beri cerita itu
ia terdiam dan serasa ada jutaan ton
pemberat menghujam dadanya....
Lalu ia meneruskan kata-kata
yang lama terhenti tadi,,...yah....tiba-tiba kata-kata itu keluar,,,kemudian
Aku hanya terdiam lesu tak
berdaya,menahan napas panjang tak bergerak,,harusnya aku tak
mengharapkan kata itu keluar
dari mulutnya...tetapi nasi sudah menjadi bubur,,
Akhirnya aku tahu rahasia terbesar dari
hidupnya..(kemarin)
No comments:
Post a Comment