Konvoi Usai Unas Perlukah?
Hari ini 11 Juni 2016 adalah hari penting bagi siswa smp dan sd. Pasalnya, hari ini merupakan hari pengumuman kelulusan bagi siswa SMP sederajat dan SD sederajat. Tentunya akan menjadi kebanggaan jika kita lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Berpuas diri pasti tetapi tidak boleh berlebihan karena pekerjaan anak-anak ini belum selesai. Mereka harus melanjutkan lagi sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Mungkin di kota anda hari ini banyak anak usia tanggung yang sedang berkonvoi di sepanjang jalan protokol. Dengan baju yang penuh coretan, rambut diwarnai, dan suara bising kendaraan tanda dia telah meluapkan segala kebebasan dan kepuasan atas kelulusan.
Tapi tunggu sebentar, mereka benar-benar lulus atau sekadar tamat. baiklah kita jabarkan perbedaannya. Jika siswa lulus berarti dia mendapatkan nilai minimal batas dari kriteria yang diterapkan pemerintah dalam Ujian Nasiona (UN). Pada tahun ini standar minimal nilai yang harus ditempuh siswa untuk lulus pada Ujian Nasional adalah 5,5 pada setiap mata pelajaran yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ipa.
Berikutnya mereka tidak lulus tetapi hanya tamat. Artinya, mereka telah menyelesaikan sekolah di jenjang yang mereka tempuh SMP atau lainnya dengan persyaratan lulus ujian sekolah dan menyelesaikan segala tuntunan selama menjalani sekolah. Akan tetapi, nilai mereka tidak memenuhi standar kelulusan Ujian Nasional. Singkatnya, mereka diluluskan oleh sekolah tetapi tidak lulus ujian nasional karena nilai Ujian Nasional mereka rendah.
Seperti itulah kondisi mereka sebenarnya. entah mereka tidak tahu, atau tidak paham. Padahal, artinya mereka seharusnya mengulang ujian karena nilai Ujian Nasional mereka sangat kurang. Akan tetapi, berita kelulusan mereka telah membuat mereka merasa telah menggapai semuanya. Mereka tidak sadar sebenarnya banyak dari mereka tidak lulus.
Kenyataanya tanpa mempedulikan hal diatas, mereka telah mencoret-coret baju sekolahnya, mewarnai rambut demi kepuasan, melanggar lalu lintas tanpa paham atas apa yang mereka jalani dan mereka dapatkan pada hari ini.
Jangan menyalahkan siapa-siapa karena ini merupakan tradisi. tradisi turun temurun entah siapa yang memulainya. tapi sekarang keadaanya berbeda. Mereka konvoi tanpa tahu hasil apa yang mereka dapatkan hari ini, yang penting melanjutkan tradisi. tradisi penurunan moral dan menurut saya merupakan penurunan kualitas pendidikan bangsa kita.
No comments:
Post a Comment